Kisah Pengusaha Kue Kering Rumahan Raup Omzet Rp 1 Miliar Saat Lebaran
Minggu, 11/08/2013 17:29 WIB
Rosidah W. Utami Pemilik Usaha Kue Kering DKUCookies |
Jakarta - Seperti biasanya, kegiatan tahunan Puasa dan
Lebaran membawa berkah bagi para produsen kue kering rumahan, seperti
Donat Kampung Utami (DKU).
Berawal dari jualan donat keliling di kampung-kampung dan sekolah-sekolah, Rosidah Widya Utami sang pemilik brand DKU berhasil mengelola bisnis kue kering 'kampung' bercita rasa kelas atas.
Rosidah selalu kebanjiran orderan. Tak tanggung-tanggung, di Lebaran tahun ini omzet kue kering rumahan ini bisa menembus angka di atas Rp 1 miliar.
"Kalau Puasa dan Lebaran penjualan naik drastis. Omzet bisa sampai lebih dari Rp 1 miliar, tahun lalu omzetnya Rp 500 juta. Puasa dan Lebaran membawa berkah ya, kerja 2 bulan hasilnya bisa untuk dimakan selama 2 tahun," kata Rosidah kepada detikFinance, di Jakarta, Minggu (11/8/2013).
Menurut Rosidah, kue kering produksinya kini laris manis diminati masyarakat luas. Tidak hanya dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, kue keringnya yang diproduksi di Jombang, Jawa Timur ini sudah merambah hingga Kalimantan dan Sumatera.
"Permintaan terbesar dari Jakarta dan sekitarnya, kemudian disusul dari Kalimantan dan Sumatera," katanya.
Saking banyaknya pesanan, ia harus meminta bantuan pekerja untuk bisa memenuhi permintaan konsumen. Saat ini, usaha rumahan milik Rosida ini ikut dibantu sedikitnya 40 pegawai.
Ternyata tenaga bantuan itutidak cukup. Tanpa bermaksud menolak, Rosidah terpaksa ‘melepas’ orderan hingga 30% dari total permintaan yang nilainya mencapai Rp 300 juta-Rp 400 juta.
“Orderan banyak sekali sampai-sampai nggak kepegang. Kira-kira 30% orderan tidak tertangani saking banyaknya, nilainya bisa sampai Rp 300 juta-Rp 400 juta yang hilang. Puncaknya kan di H-7 ya tapi 3 minggu sebelum Lebaran kita sudah stop penerimaan order karena disitu terjadi overload permintaan,” terangnya.
Menurut Rosidah, kunci utama mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan layanan dan kualitas terbaik. (hen/hen)
Berawal dari jualan donat keliling di kampung-kampung dan sekolah-sekolah, Rosidah Widya Utami sang pemilik brand DKU berhasil mengelola bisnis kue kering 'kampung' bercita rasa kelas atas.
Rosidah selalu kebanjiran orderan. Tak tanggung-tanggung, di Lebaran tahun ini omzet kue kering rumahan ini bisa menembus angka di atas Rp 1 miliar.
"Kalau Puasa dan Lebaran penjualan naik drastis. Omzet bisa sampai lebih dari Rp 1 miliar, tahun lalu omzetnya Rp 500 juta. Puasa dan Lebaran membawa berkah ya, kerja 2 bulan hasilnya bisa untuk dimakan selama 2 tahun," kata Rosidah kepada detikFinance, di Jakarta, Minggu (11/8/2013).
Menurut Rosidah, kue kering produksinya kini laris manis diminati masyarakat luas. Tidak hanya dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, kue keringnya yang diproduksi di Jombang, Jawa Timur ini sudah merambah hingga Kalimantan dan Sumatera.
"Permintaan terbesar dari Jakarta dan sekitarnya, kemudian disusul dari Kalimantan dan Sumatera," katanya.
Saking banyaknya pesanan, ia harus meminta bantuan pekerja untuk bisa memenuhi permintaan konsumen. Saat ini, usaha rumahan milik Rosida ini ikut dibantu sedikitnya 40 pegawai.
Ternyata tenaga bantuan itutidak cukup. Tanpa bermaksud menolak, Rosidah terpaksa ‘melepas’ orderan hingga 30% dari total permintaan yang nilainya mencapai Rp 300 juta-Rp 400 juta.
“Orderan banyak sekali sampai-sampai nggak kepegang. Kira-kira 30% orderan tidak tertangani saking banyaknya, nilainya bisa sampai Rp 300 juta-Rp 400 juta yang hilang. Puncaknya kan di H-7 ya tapi 3 minggu sebelum Lebaran kita sudah stop penerimaan order karena disitu terjadi overload permintaan,” terangnya.
Menurut Rosidah, kunci utama mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan layanan dan kualitas terbaik. (hen/hen)